10 Mei 2009

Akhir Kisah Cinta

Sebuah pertengkaran sengit terjadi antara Aku dengan Adit kekasihku….

“Ris… dengerin dulu dong penjelasanku, cewek yang bersamaku tadi itu Cuma teman !”

“Apa? Cuma teman? Pegang-pegangan tangan dan mesra-mesraan itu yang namanya teman?’

“Kamu salah paham sayang …. Cewek itu sahabatku. Aku dan dia memang sudah lama akrab jadi wajar kan kalau aku dekat sama dia….”

“Sudahlah dit…sudah berulang kali aku melihat kamu jalan sama cewek itu dan penjelasanmu Cuma satu HANYA TEMAN!”

“Jangan marah dong, kamu tahu kan kalau dihatiku itu Cuma kamu wanita yang paling aku cintai “

Aku pun segera meninggalkan Adit yang terus saja memberi penjelasan tentang kejadian tadi siang. Tanpa sengaja ketika aku melewati sebuah toko aku melihat Adit sedang jalan dengan seorang wanita, begitu mesra…

Tak dapat kupungkiri hatiku begitu sakit bak sembilu yang mengiris-iris hati ini. Sebenarnya aku sangat berharap kalau memang wanita yang bersamanya itu memang hanyalah teman biasa seperti yang selalu dijelaskannya padaku. Tapi entah mengapa ada dari lubuk hatiku yang paling dalam aku begitu yakin kalau wanita itu bukan hanya teman biasa. Entahlah….

Segera kurebahkan tubuhku di tempat tidurku yang empuk. Sejak di perjalanan pulang tadi aku sudah tidak sabar untuk segera tiba di rumah dan masuk ke kamar untuk menenangkan diriku. Kupandangi langit – langit kamarku dan tiba-tiba memori indah bersamanya terlintas kembali dalam ingatanku.

Kami berkenalan lewat chating di MIRC. Waktu itu aku benar-benar lagi butuh teman untuk berbagi cerita. Maklum, aku adalah anak yang kurang kasih saying dan perhatian dari kedua orang tuaku. Aku memang anak tunggal dan orang tuaku memiliki kekayaan yang melimpah, tapi karena kesibukan bisnis mereka, aku pun seakan ditelantarkan. Di rumah yang sebesar istana itu hanya pembantu-pembantu yang menemaniku tapi aku tetap merasa seorang diri. Teman-teman di kampus juga jarang yang terbilang dekat denganku, aku sosok yang pendiam dan kurang bergaul.

Makanya setiap aku merasa kesepian, segera ku buka komputer yang bisa mengakses internet yang disediakan di kamarku .

“Boleh kenalan? “kalimat itutiba-tiba muncul di komputerku ketika aku memulai chatting.

“Iya boleh, asl pls” Jawabku

“25 M MKS

“aku 22 F MKS “

“Kamu kerja yah?”

“Aku sudah kerja di salah satu perusahaan swasta, kalau kamu ? “

“Aku masih kuliah, semester akhir”

Chating pun berlanjut hingga beberapa jam dengan aneka macam pembicaraan yang membuatku sangat terhibur. Apalagi dia begitu humoris sehingga membuat aku selalu tertawa.

Lewat chatting itulah akhirnya kami memutuskan untuk bertemu secara langsung. Malam itu Pantai Losari yang indah menjadi awal pertemuan kami. Hatiku benar-benar terpana ketika melihat sosoknya yang begitu cool, keren, tampan dan dewasa. Dia benar-benar masuk dalam criteria cowok idamanku. Aku pun terus terbuai dengan perasaan kagum hingga tumbuhlah benih-benih cinta dalam hatiku. Beerapa hari kami selalu bertemu, pergi nonton, makan bersama hingga suatu hari dia menyatakan isi hatinya dan memintaku untuk menjadi kekasihku. Tanpa pikir panjang aku pun mengatakan bersedia untuk pacaran dengannya.

Hari-hariku pun mulai diisi dengan kehadirannya dalam hidupku. Aku yang dulu selalu merasa kesepian kini selalu ceria dan bahagia. Aku merasa telah menemukan sesuatu yang hilang dalam diriku, yaitu kasih saying! Dia begitu perhatian, penyayang dan sangat romantis. Aku merasa wanita yang paling bahagia di dunia ini.

Namun kebahagiaan itu berlangsung sesaat. Aku selalu melihatnya dengan seorang wanita. Pertengkaran demi pertengkaran pun terjadi, tetapi karena rasa cintaku yang dalam padanya, membuat aku percaya padanya dan kisah cinta kami pun berjalan kembali.

Lamunanku tiba-tiba dibuyarkan oleh bunyi sms, ternyata dari Adit.

Ris… masih marah yah? Aku saying sama kamu dan tidak mungkin ada wanita lain di hatiku selain dirimu. Sebentar 7 malam aku tunggu di tempat biasa, aku ingin kita merajut kembali kisah cinta kita.

Jam di hpku sudah menunjukkan jam 7 malam. Sampai saat ini Adit belum juga muncul bahkan tidak memberiku kabar. Tidak seperti biasanya Adit seperti ini. Kalau kami akan bertemu, Aditlah yang selalu tepat waktu, walaupun terlambat pasti dia sms atau menelpon untuk memberi kabar. Hatiku pun mulai gelisah….

Kupandangi setiap motor yang lalu lalang di jalan raya. Tapi Adit belum juga muncul. Tiba-tiba mataku tertuju pada kerumunan orang-orang. Deg! Ya Tuhan sepertinya ada kecelakaan, gumamku dalam hati. Aku pun segera mendekati tempat itu dan kulihat Adit telah terbukur kaku dan tubuhnya bersimbah darah.

“Adit, bangun dit… tolong panggilkan ambulans”

Aku pun segera melarikan Adit ke Rumah Sakit terdekat. Dokter mengatakan kalau kondisinya sangat parah dan sekarang sedang ditangani di Unit Gawat Darurat. Hatiku begitu cemas. Ya Tuhan selamatkan Adit…..

Bberapa menit kemudian dokter pun keluar dari ruang UGD dan terlihat wajahnya begitu lemas

“Maaf mbak, kami tidak dapat menyelamatkannya” Ucap dokter dengan sangat menyesal

Hatiku terasa tak berdaya, rasanya dunia runtuh di hadapanku. Aku masih tidak percaya kalau Adit kini telah pergi untuk selama-lamanya.

“Dokter, bagaimana keadaan suamiku?”

Seorang wanita bersama seorang anak berusia sekitar 2 tahun menanyakan dokter yang memeriksa Adit.

“Suami ibu tidak bisa kami selamatkan, mbak ini yang membawa suami ibu ke rumah sakit ini”

“Mbak… bagaimana kejadiannya?”

“Mak…maksudnya Adit itu suami ibu yah?’ ucapku terbata-tbata

“Iya dia suami saya dan ini anak kami”

Aku tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi. Adit sudah tidak bisa memberikan penjelasan tentang wanita yang mengaku istrinya itu. Yang ada hanyalah kesedihan yang begitu mendalam karena aku telah kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Tapi….wanita yang mengaku istrinya itu sepertinya aku kenal???

Ya ampun… wanita itu kan yang selalu kulihat bersama Adit…

Tak ada lagi penjelasan yang keluar dari mulutnya seperti yang selalu dilakukannya selama ini. Karena ini adalah akhir kisah cintaku bersama Adit…..

0 komentar:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Cars Picture. Powered by Blogger